SELAMAT DATANG DI BLOG PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SELAMAT DATANG DI BLOG PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 OKU PROPINSI SUMATERA SELATAN

Rabu, 30 Januari 2013

POS UJIAN NASIONAL 2013

PERATURAN POS UJIAN NASIONAL SMP-SMA-SMK BISA DIUNDUH DISINI
http://www.bsnp-indonesia.org/

Sabtu, 19 Januari 2013

Draft Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 Meliputi SD,SMP,SMA dan SMK merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan atau buku babon; dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah
  1. Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran;
  2. Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran (KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan);
  3. Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan
  4. Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial

Ada juga Presentasi Draft Kurikulum 2013 yang bisa anda download [PDF] dan [PPtx] yang berisi :
  • Pengantar
  • Strategi Pengembangan Pendidikan
  • Rasional Pengembangan Kurikulum
  • Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
  • Elemen Perubahan Kurikulum
  • Standar Kompetensi Lulusan
  • Struktur Kurikulum
  • Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
  • Faktor Pendukung Keberhasilan implementasi Kurikulum
  • Strategi Implementasi
  • Jadwal

Draft Kurikulum 2013 untuk SD

Peta Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SD

Kompetensi Dasar MATA PELAJARAN (5 mata pelajaran) SD
Kompetensi Dasar PPKn SD_Final
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SD_Final
Kompetensi Dasar Matematika SD_Final
Kompetensi Dasar Penjasorkes SD_Final
Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya SD_Final

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam SD dan Silabus PAI SD
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik SD
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen SD
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu SD
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Budha SD
Kompetensi Dasar Pendididkan Agama Konghuchu SD

Draft kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kompetensi Inti SMP

Peta Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SMP

Kompetensi Dasar PPKn SMP
Kompetensi Dasar Matematika SMP
Kompetensi Dasar IPA SMP
Kompetensi Dasar IPS SMP
Kompetensi Dasar Penjasorkes SMP
Kompetensi Dasar Bhs. Inggris SMP

Peta Kompetensi Dasar Pendidikan Agama_SMP

Kompetensi Dasar Agama Islam SMP
Kompetensi Dasar Agama Katolik SMP
Kompetensi Dasar Agama Hindu SMP
Kompetensi Dasar Agama Buddha SMP
Kompetensi Dasar Agama Khonghucu SMP

Draft kurikulum 2013 untuk SMA Sekolah Menengah Atas  menyusul 
Draft kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyusul


Sumber Reffrensi Terkait Kumpulan Draft Kurikulum 2013 SD,SMP,SMA,SMK Terbaru : http://urip.wordpress.com/2012/11/27/inilah-draft-kurikulum-2013-sd-smp-sma-smk-selengkapnya/

Kamis, 17 Januari 2013

PERAN GURU DI MASA GLOBAL




Pendidikan merupakan upaya yang mencakup penanaman (internalisasi) nilai-nila dan norma-norma dalam menempuh hidup dan kehidupan. Usaha tersebut dapat dilaksanakan dengan mempengaruhi, membimbing, melatih, mengarahkan, membina, mengantar, memberdayakan dan. mengembangkan kepri¬badian subjek didik menuju masa depan yang bebas, mandiri dan bertanggungjawab dalam berfikir, bersikap dan bertindak.

Paulo Freire, seorang pakar pendidikan dari Amerika Latin, mendifinisikan pendidikan sebagai upaya seorang manusia yang dilakukan terhadap manusia lainnya untuk merubah sikap, prilaku dan pengetahuannya dan yang tidak beradab kepada manusia yang tinggi akan nilai peradabannya. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan sebuah proses, dimana dalam proses tersebut melibatkan beberapa unsur pendidikan terutama pendidikarl sekolah. Salah satu unsur terpenting dalam proses pendidikan untuk membangun kedewasaan anak didik adalah kegiatan belajar mengajar. Karena pentingnya unsur mengajar ini, maka bidang studi apapun membutuhkan strategi dan pendekatan mengajar yang efektif.

Baik untuk mata ajar ilmu sosial,maupun eksakta, atau lebih khusus lagi matematika dan ilmu pengetahuan alam. Untuk kedua ilmu yang disebut terakhir dalam kenyataannya seringkali dianggap sebagai momok. Karena dianggap sulit dan menjenuhkan bagi para siswa. Oleh karma itu, pelajaran matematika sering kali menakutkan bagi kebanyakan siswa. Dalam hal ini mereka beranggapan bahwa hanya orang-orang tertentu sajalah yang mampu memahami dan menguasainya. Padahal matematika dan ilmu pasti lainnya adalah jenis mata pelajaran yang sangat mudah. Karena mata pelajaran tersebut konsisten (tidak pernah berubah) sifatnya.

Anggapan bahwa matematika sulit dan menjenuhkan mungkin saja disebabkan oleh beberapa faktor, strukturnya yang hinarkis membuat kita sulit melangkah ke tingkatan lebih tinggi tanpa menguasi terlebih dahulu suatu atau beberapa tingkatan sebelumnya.  Di samping itu, pengetahuan dasar tentang matematika (penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian), ketekunan, pengaruh lingkungan/ tempat tinggal, metode pengajaran yang tidak efektif. Akibatnya, berkembanglah image tentang guru matematika. Image itu kemudian dibahasakan dengan berbagai atribut atau julukan yang dialamatkan kepada guru.

Hampir di seluruh sekolah, setiap guru ma¬tematika punya julukan tersendiri yang  diberikan siswa. Pak Kuadrat, Pak Himpunan, Pak Integral, Bu Ember dan sebagainya adalah sebagian dari atribut atau julukan untuk menggambarkan guru matematika yang kejam, suka memukul, dan suka merepet. Di samping itu, ada banyak daftar gelar yang disandangkan kepada para guru matematika. Semuanya memberikan kesan menakutkan, menjengkelkan, dan sebagainya. Secara psikologi, hal ini akan berakibat kurangnya kecintaan siswa-siswi pada sang guru dan mata pelajaran atau materi yang terkandung di dalamnya. Hasilnya, proses belajar-mengajar tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, malah matematika menjadi "musuh" bagi para siswa.

Pendekatan quantum
Mulai dari fenomena di atas, maka untuk menghilangkan image negatif kepada pelajaran matematika sekaligus guru yang mengajarkannya, maka dibutuhkan suatu metode dan pendekatan pengajaran yang bermotivasi, menarik, efektif dan anak didik dalam mempelajari pelajaran yang pada hakikatnya tergolong mudah itu. Sehingga, tumbuh dan berkembang dalam diri siswa rasa cinta terhadap guru yang mengajarkan pelajaran matematika. Metode dan pendekatan yang telah terbukti berhasil dan umum digunakan oleh banyak sekolah maju di dunia dalam era mutakhir ini dikenal dengan metode quantum.

Metode ini berdasarkan beberapa basil penelitian telah membuktikan efektifitas dan berpotensi efesiensinya, serta dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Keberhasilan metode tinggi ini, ditunjukkan dan basil penelitian yang dilakukan oleh Jeannette Vos Groenendal. Hasilnya, metode ini telah mampu meningkatkan; motivasi tinggi, nilai belajar terbaik, keyakinan dan kemauan, dan mempertahankan keteram¬pilan yang sudah diajarkan oleh guru yang berpotensi tinggi.

Sementara metode quantum itu sendiri hanyalah istilah yang digunakan untuk sebuah interaksi/proses pembelajaran yang mengkombinasikan metode, falsafah, sugesti, pencepatan belajar, motivasi, hiburan, permainan/simulasi, berpikir positif, kebugaran fisik dan emosional serta merangsang fungsi otak.
Di sisi lain, quantum juga bermakna bahwa suatu interaksi yang harus melibatkan aspek kepribadian manusia secara aktual, meliputi pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, keyakinan dan pengakuan. Di samping itu, lingkungan belajar menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara penyajian yang efektif dan keterlibatan aktif siswa, juga sangat menentukan keberhasilan proses belajar- mengajar. Kondisi ini diciptakan agar para siswa tertarik kepada meteri pelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara mandiri, efektif, kreatif, partisipatif dan fleksibel.
Efektifitas metode ini, terutama dalam membangkitkan motivasi belajar siswa tergambar dalam sebuah pernyataan "apa yang Anda lakukan jika Anda tahu Anda tak mungkin gagal". Demikian kalimat singkat namun penuh semangat.

Membina siswa agar akrab dengan guru
Seperti penulis gambarkan bahwa mempelajari matematika tidaklah semudah mempelajari-ilmu sosial lainnya. Oleh karenanya pendekatan quantum menjadi suatu formulasi baru dalam proses ini. Sebenarnya model pendekatan ini tidak terasa asing lagi bagi para siswa karena sebagian dari metode ini sudah didapat dalam proses belajar-mengajar sebelumnya. Namun demikian masih terdapat banyak hal yang bertentangan dengan metode ini. Terutama karakter para guru matematika itu sendiri. Misalkan saja sikap guru yang kaku, terkesan tidak akrab dengan siswa dan sebagainya.
Salah satunya dengan merayakan keberhasilan mereka atau pemberian hadiah. Ini adalah saat sangat penting yang memudahkan mereka mengingat kembali prestasi mereka di masa lalu.