SELAMAT DATANG DI BLOG PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SELAMAT DATANG DI BLOG PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 OKU PROPINSI SUMATERA SELATAN

Minggu, 28 Oktober 2012

Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Matematika Sekolah


Peran Matematika Sekolah
Sesuai dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, kita dapat melihat bahwa matematika sekolah memegang  peranan sangat penting. Anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat, dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Sebagai warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikan seperti yang tertuang dalam UUD 1945, tentunya harus memiliki pengetahuan umum minimum. Pengetahuan minimum itu diantaranya adalah matematika. Oleh sebab itu, matematika sekolah sangat berarti baik bagi para siswa yang melanjutkan studi maupun yang tidak.
Bagi mereka yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat digunakan dalam berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti membaca grafik dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diperhatikan pada berbagai media massa, seringkali informasi disajikan dalam bentuk persen, tabel, bahkan dalam bentuk diagram. Dengan demikian, agar orang dapat memperoleh informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai persen, cara membaca tabel, dan juga diagram. Dalam hal inilah matematika memberikan peran pentingnya.
Sejalan dengan kemajuan jaman, tentunya pengetahuan semakin berkembang. Supaya suatu negara bisa lebih maju, maka negara tersebut perlu memiliki manusia-manusia yang melek teknologi. Untuk keperluan ini tentunya mereka perlu belajar matematika sekolah terlebih dahulu karena matematika memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan teknologi itu sendiri. Tanpa bantuan matematika tidak mungkin terjadi perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
Namun demikian, matematika dipelajari bukan untuk keperluan praktis saja, tetapi juga untuk perkembangan matematika itu sendiri. Jika matematika tidak diajarkan di sekolah maka sangat mungkin matematika akan punah. Selain itu, sesuai dengan karakteristiknya yang bersifat hirarkis, untuk mempelajari matematika lebih lanjut harus mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang ingin menjadi ilmuawan dalam bidang matematika, maka harus belajar dulu matematika mulai dari yang paling dasar.
Jelas bahwa matematika sekolah mempunyai peranan yang sangat penting baik bagi siswa supaya punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya, warga negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk kemajuan negaranya, dan untuk matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.

Fungsi Matematika Sekolah
Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan materi matematika bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Dengan mengetahui fungsi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru atau pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya sangat diharapkan agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan perhitungan, tetapi tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam pembelajarannya atau ada sesuatu yang belum dipahami. Belajar matematika juga merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian itu.
Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
Fungsi matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu, pembelajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Sebagai guru harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan untuk mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.
Dalam buku standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus disebutkan bahwa fungsi matematika adalah mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan rumus dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Metamatika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika, diagram, grafik, atau tabel.

Tujuan Matematika Sekolah
Matematika diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting, yaitu mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara umum tujuan pendidikan matematika di sekolah dapat digolongkan menjadi :
1.      Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian siswa
2.      Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika.
Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:
  1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi.
  2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
  3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
  4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Ruang Lingkup Matematika Sekolah

Pembelajaran matematika di sekolah diarahkan pada pencapaian standar kompetensi dasar oleh siswa. Kegiatan pembelajaran matematika tidak berorientasi pada penguasaan materi matematika semata, tetapi materi matematika diposisikan sebagai alat dan sarana siswa untuk mencapai kompetensi. Oleh karena itu, ruang lingkup mata pelajaran matematika yang dipelajari di sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai siswa.
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok, untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada aspek tersebut didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak ingin di capai.
Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa maka ruang lingkup materi matematika adalah aljabar, pengukuran dan geomerti, peluang dan statistik, trigonometri, serta kalkulus.
  • Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan fungsi.
  • Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volum, dan tranfrormasi.
  • Peluang dan statistika ditekankan pada menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara.
  • Trigonometri ditekankan pada menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
  • Kalkulus ditekankan pada mengunakam konsep limit laju perubahan fungsi.

Standar Kompetensi Bahan Kajian Matematika Sekolah

Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika mulai SD dan MI sampai SMA dan MA, adalah sebagai berikut:
  1.  Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
  2. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
  3. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
  4. Menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan), menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
  6. Kecakapan di atas diharapkan dapat dicapai siswa dengan memilih materi matematika melalui aspek berikut:
1.       Bilangan
  • Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
  • Menafsirkan hasil operasi hitung
2.       Pengukuran dan Geometri
  • Mengidentifikasi bangun datar dan ruang menurut sifat, unsur, atau kesebangunan
  • Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan pengukuran
  • Menaksir ukuran (misal: panjang, luas, volume) dari benda atau bangun geometri
  • Mengaplikasian konsep geometri dalam menentukan posisi, jarak, sudut, dan transformasi, dalam pemecaham masalah
3.       Peluang dan Statistika
  • Mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data
  • Menentukan dan menafsirkan peuang suatu kejadian dan ketidakpastian
4.       Trigonometri
  • Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
5.       Aljabar
  • Melakukan operasi hitung dan manipulasi aljabar pada persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi, yang meliputi: bentuk linear, kuadrat, suku banyak, eksponen dan logaritma, barisan dan deret, matriks, dan vektor, dalam pemecahan masalah.
6.       Kalkulus
  • Menggunakan konsep laju limit perubahan fungsi (diferensial dan integral) dalam pemecahan masalah

Standar Kompetensi Matematika Sekolah

Standar kompetensi dirancang secara berdiversifikasi, untuk melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, tinggi). Dalam hal ini, guru perlu mengenal dan mengidentifikasi kelompok-kelompok tersebut. Kelompok normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remidiasi. Sedangkan kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih cepat dari kelompok sedang, sehingga guru dapat memberikan layanan dalam bentuk akselerasi (percepatan) belajar atau memberikan materi pengayaan.
Kemampuan matematika yang dipilih dalam standar kompetensi dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat berkembang secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan pendidikan matematika di dunia sekarang ini. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta sifat-sifat esensial materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara rinci, standar kompetensi mata pelajaran matematika untuk sekolah menengah pertama adalah sebagai berikut:
1.       Bilangan
  • Melakukan dan mengunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
  • Menaksir hasil operasi hitung
2.       Pengukuran dan Geometri
  • Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur, atau kesebangunannya
  • Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan pengukuran
  • Menaksir ukuran (misal: panjang, luas, volume) dari benda atau bangun geometri
  • Mengidentifikasi sifat garis dan sudut dalam pemecahan masalah
3.       Peluang dan statistika
  • Mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data (ukuran pemusatan data)
  • Menentukan dan menafsirkan peluang suatu kejadian
4.       Aljabar
  • Melakukan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi, meliputi: bentuk linear, kuadrat, barisan dan deret, dalam pemecahan masalah.
Sementara itu, standar kompetensi mata pelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:
  1. Pengukuran dan geometri
  •  Menggunakan sifat dan aturan dalam menentukan posisi, jarak, sudut, volum, dan transformasi dalam pemecahan masalah
2.       Peluang dan Statistika
  • Menyusun dan menggunakan kaidah pencacahan dalam menentukan banyak kemungkinan
  • Menentukan dan menafsirkan peluang kejadian majemuk
  • Menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara dan memberi tafsiran
3.       Trigonometri
  •  Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
  • Menggunakan manipulasi aljabar untuk merancang/menyusun bukti
4.       Aljabar
  • Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar dalam pemecahanmasalah yang beraitan dengan: bentuk pangkat, akar, logaritma, persamaan dan fungsi komposisi dan fungsi invers
  • Menyusun/menggunakan persamaan lingkaran dan garis singgungnya
  • Menggunakan algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor dalam pemecahan masalah
  • Merancang dan menggunakan model matematika program linear
  • Menggunakan sifat dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vektor, transformasi, fungsi eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah
5.       Kalkulus
  • Menggunakan konsep limit fungsi, turunan, dan integral dalam pemecahan masalah

TEORI BELAJAR




Belajar adalah suatu aktifitas atau kegiatan dimana terdapat sebuah proses dan tahapan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan kegiatan tersebut. Belajar adalah merupakan proses perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku atau pemikiran sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar adalah dampak darui adanya interaksi antara rangsangan dan tanggapan. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Berikut adalah beberapa tokoh tentang teori belajar:
Edward L Thorndike
Lahir di Williamsburg, Massachusetts, U.S. pada tanggal 31 Agustus 1874 dan wafat pada tanggal 9 Agustus 1949 di Montrose, New York.
Edward Lee Thorndike adalah ahli psikologi yang melakukan penelitian pada perilaku hewan dan proses pembelajaran yang saat ini dikenal sebagai Theoruy of Connectionism, yang menyatakan bahwa perilaku respond terhadap stimulus tertentu dibentuk oleh suatu rangkaian kegiatan coba-coba (Trial and error) yang mempengaruhi neural connections antara stimulus dan respond yang paling diinginkan.
Ia memahami bahwa perubahan adptif pada perilaku binatang dapat dianalogikan pada pembelajaran pada manusia dan mengusulkan rangkaian perilaku tersebut (connection) bisa diramalkan oleh aplikasi dua hukum, yaitu:
1. Law of Effect (Hukum Efek)
Hukum efek menyatakan bahwa tingkah laku respon yang paling dekat diikuti oleh hasil yang memuaskan dapat dipastikan untuk menjadi pola yang mapan dan menjadi teladan. Respon yang sama akan diberikan apabila stimulus yang sama diberikan lagi.
2. Law of Exercise (Hukum Latihan)
Hukum latihan menyatakan bahwa perilaku akan semakin kokoh apabila hubungan stimulus-respon sering dilakukan.
Thorndike juga menyatakan bahwa reward akan menguatkan perilaku hubungan stimulus-respon yang diharapkan (benar) dan punishment akan melemahkan perilaku hubungan stimulus-respond yang tidak diharapkan (salah).
(Sumber : Britannica Ultimate Reference Suite 2007)
B. F. Skinner
Lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, U.S.
Wafat pada 18 Agustus 1990, Cambridge, Massachusetts
(Sumber : Britannica Ultimate Reference Suite 2007)
Teori belajar Skinner didasarkan atas gagasan bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian (stimulus) dari lingkungan. Penelitian yang dilakukan Skinner dipengaruhi oleh percobaan Pavlov dan ide-ide John Watson (bapak behaviorisme). Salah satu hasil penelitiannya yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner’s Box). Ketertarikan Skinner terhadap perilaku individu terletak pada stimulus-respon (SR) yang dihasilkan.
Penguatan merupakan unsur terpenting dari teori SR Skinner. Penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat respon yang dikehendaki. Sehingga perilaku individu dikontrol oleh penguatan stimulus yang mengikutinya. Ukuran perilaku individu yang terpenting adalah tingkatan atau kecepatan responnya. Perilaku individu yang diamati Skinner agak berbeda dengan perilaku yang diamati dalam teori behaviorisme sebelumnya (Pavlov, Thorndike, Hull). Dalam teori behaviorisme Skinner, dikenal istilah responden dan operan. Responden merupakan respon-respon individu yang secara otomatis diperoleh melalui stimulus yang sudah dikenal dan relatif tetap. Sedangkan dalam pengkondisian operan, stimulus awal tidak selalu dapat diketahui, individu hanya sekedar memunculkan respon-respon yang dikontrol oleh penguatan stimulus yang mengikutinya. Menurut Skinner, perilaku operan lebih berperan dalam kehidupan manusia disbanding perilaku responden. Hal inilah yang mendasari teori Skinner tenang pengkondisian operan (operant conditioning).
Robert Gagne
Teori belajar yang disebut pula teori perkembangan mental berisi uraian tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi terhadap mental peserta didik (Ruseffendi, 1988). Dalam perkembangannya, ”belajar” memiliki definisi tersendiri. Belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan (Sudjana, 1991: 5). Burton (dalam Knowles, 1986:5) menyatakan ”learning is change in the individual, due to the interaction of that individual, and his environment, which fills a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment”. Ini menyiratkan bahwa belajar adalah suatu perubahan secara individu, berkaitan dengan interaksi antara individu dengan lingkungannya, dalam pemenuhan kebutuhannya dan membuat mereka lebih cakap dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Disisi lain, Gagne menyatakan bahwa ”Learning is a change in human disposition or capability, which can be retained, and which is not simply ascribable to the process of growth”. Ini berarti bahwa belajar adalah perubahan dalam pembawaan atau kesanggupan manusia, yang dapat dikendalikan, dan tidak dapat disederhanakan menjadi suatu proses perkembangan.
Lebih lanjut, melalui penelitiannya Gagne (dalam Bell-Gredler, 1986:116) mengidentifikasi tiga prinsip yang memberikan kontribusi terhadap kesuksesan pengajaran. Ketiga prinsip tersebut diantaranya: (1) Menyediakan pengajaran dalam sekelompok komponen tugas yang membangun kearah tugas akhir; (2) memastikan bahwa setiap komponen tugas merupakan bagian yang dikuasai; dan (3) rangkaian komponen tugas untuk menjamin transfer optimal untuk tugas akhir.
William Brownell
William Artur Brownell dilahirkan tanggal 19 mei 1895 dan wafat pada tanggal 24 mei 1977, yang mendedikasikan hidupnya dalam dunia pendidikan. Brownell (1935) “…he characterized his point of view as the “meaning theory.” In developing it, he laid the foundation for the emergence of the “new mathematics.” He showed that understanding, not sheer repetition, is the basis for children’s mathematical learning…” pada penelitiannya mengenai pembelajaran anak khususnya pada aritmetika mengemukakan belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar pengertian atau yang dikenal dengan Meaning Theory (teori bermakna) dan dalam perkembangannya ia meletakkan pondasi munculnya matematika baru. Jika dilihat dari teorinya ini sesuai dengan teori belajar-mengajar Gestalt yang muncul pada pertengahan tahun 1930. Dimana menurut teori Gestalt, latihan hafalan atau yang dikenal dengan sebutan drill adalah sangat penting dalam kegiatan pengajaran. Cara drill diberikan setelah tertanam pengertian.
Meaning Theory yang diperkenalkan oleh Brownel merupakan alternatif dari Drill Theory (teori latihan hafal/ulangan). Menurut Brownell dalam belajar orang membutuhkan makna, bukan hanya sekedar respon otomatis yang banyak. Maka dengan demikian teori drill dalam pembelajaran matematika yang dikembangkan atas dasar teori asosiasi atau teori stimulus respon, menurutnya terkesan bahwa proses pembelajaran matematika khususnya aritmetika dipahami semata-mata hanya sebagai kemahiran.
Jean piaget
Lahir pada tanggal 9 Agustus 1896 di Neuchâtel, Switzerland
Meninggal pada 16 September 1980 di Geneva
(Sumber : Britannica Ultimate Reference Suite 2007)
Jean Piaget adalah anak tertua dari pasangan suami istri Arthur Piaget, seorang profesor Kesusastraan abad pertengahan dan Rebecca Jackson, pada usia 11 tahun di Neuchâtel Latin high school, dia menulis suatu ulasan tentang albino sparrow, Piaget telah diberi gelar sebagai seorang interaktionis dan juga konstruktivis.
Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut:
a) Periode Sensorimotor (0-2 tahun)
b) Tahapan Praoperasional (2-7 tahun)
c) Tahapan Operasional Konkrit (7-11 tahun)
d) Tahapan Operasional Formal (11 tahun ke atas)
Dalam bukunya yang berjudul To Understand Is to Invent, Piaget mengatakan bahwa prinsip dasar dari metode aktif dapat dijelaskan sebagai berikut: Untuk memahami harus menemukan atau merekonstruksi melalui penemuan kembali dan kondisi seperti ini harus diikuti jika menginginkan seseorang dibentuk guna mampu memproduksi dan mengembangkan kreativitas dan bukan hanya sekedar mengulangi. Dalam pembelajaran aktif, guru harus memiliki keyakinan bahawa siswa akan mampu belajar sendiri.
Jerome Bruner
Lahir pada tanggal 1 Oktober 1915 di New York, N.Y., U.S.
Tulisan-tulisan Bruner membantu untuk menggambarkan konsep milik Piaget tentang level perkembangan kognitif di dalam kelas. Bukunya yang berjudul The Process of Education(1960) adalah buku miliknya yang paling banyak diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Buku tersebut berisi tentang studi dari reformasi kurikulum. Pada bukunya tersebut dia menerangkan bahwa setiap subjek bisa dipikirkan pada setiap anak pada setiap level perkembangan, jika subjek tersebut disampaikan secara tepat. Menurut bruner setiap anak memiliki kekhawatiran dan ketertarikan yang alami yang mampu menjadikan mereka berkompeten di berbagai tugas. Jika tugas disampaikan terlalu sulit maka akan mengakibatkan mereka menjdai bosan. Seorang guru, menurut Bruner, harus menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang tepat dengan level perkembangan kognitif siswa. Bruner juga mempelajari persepsi anak, dimana dia menyimpulkan bahwa nilai individu masing-masing anak secara signifikan mempengaruhi persepsi mereka.
(Sumber : Britannica Ultimate Reference Suite 2007)
Zoltan Dienes
Dienes membagi 6 tahapan dalam mempelajari matematika
Tahapan I
Sebagian besar orang ketika dihadapkan pada situasi dimana mereka tidak yakin bagaimana mengatasinya, mereka akan melakukan suatu aktifitas “trial and error”.
Tahapan II
Setelah beberapa kali percobaan, biasanya terjadi keseragaman dalam sebuah situasi, yang bisa dirumuskan sebagai suatu aturan permainan(Rules of a game)
Tahapan III
Suatu kali ketika kita mendapatkan anak-anak memainkan sejumlah permainan matematika, maka tiba saatnya ketika permainan-permainan tersebut bisa didiskusikan dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.
Tahapan IV
Akan tiba saatnya ketika siswa telah mengindentifikasi muatan abstrak dari sejumlah permainan dan praktis membawa beberapa gambaran dari inti dan maksud dari aktifitas-aktifitas yang beragam tersebut.
Tahapan V
Pada level ini sudah saatnya untuk mempelajari representasi atau memetakan dan menyelidiiki beberapa sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh semua permainan tersebut.
Tahapan VI
Tahapan uraian dari simbolisasi bisa didapatkan dengan sangat panjang dan terkadang berlebihan. Pada tahapan ini siswa dapat melakukan aktifitas deduksi.


REFERENSI
Bruner, Jerome S(eymour). (2009). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.

Thorndike, Edward L.. (2009). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.

Skinner, B.F. . (2009). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.
Piaget, Jean. (2009). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.
Bruner, Jerome S(eymour). (2009). Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica 2007 Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica.
Suherman, Erman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. MIPA UPI. Bandung.
Subarinah, Sri (2006). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Dikti, Jakarta.
William Arthur Brownell, Education: Berkeley , University of California: In Memoriam, September 1978
Crain, William. (2007). Teori Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hergenhahn B.R & Olson M.H,. (2008) Theories of Learning (Edisi ketujuh). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Hill, F. Winfred. (2009). Theories of Learning. Bandung: Nusamedia.
Hudojo H,. (1988). Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud
Skemp, R.R. (1971). The Psychology of learning mathematics. Suffulk: Ricard Clay Ltd.
Uno H.B,. (2008). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Rabu, 25 Juli 2012

BUKU ELEKTRONIK

eBook


Halaman ini disediakan bagi bapak/ibu guru atau siapa saja yang membutuhkan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Untuk download klik saja pada tautannya, oyi ?
BSE SD :
Kelas 1 :
a. Bahasa Indonesia
  1. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Iskandar
  2. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Yeti
  3. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Mahmud Fasya
  4. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Sri Hapsari
  5. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Dian Sukmawati
  6. Kelas 1 – Bahasa Indonesia – Umri
  7. Kelas 1 – Bahasa Kita, Bahasa Indonesia – Jaruki
  8. Kelas 1 – Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan – Ismail
  9. Kelas 1 – Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia – Suyatno
b. PKn
  1. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Karsono
  2. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Kurnia
  3. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Srisadiman
  4. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Edi Hernawan
  5. Kelas 1 – Bangga Menjadi Insan Pancasila – Sarjan
  6. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Anis Kusumawardani
  7. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Winarno
  8. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Tijan
  9. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Setiati
  10. Kelas 1 – Pendidikan Kewarganegaraan – Suliasih
c. IPS
  1. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Leo
  2. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Sutrisno
  3. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Srimulyaningsih
  4. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Dwiari
  5. Kelas 1 – Mari Belajar IPS – Puji dan Nurdiyani
  6. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Muhammad Riduwan
  7. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Suranti
  8. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Indrastuti
  9. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Edi
  10. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Inoki
d. IPA
  1. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Wiwik
  2. Kelas 1 – Mengenal Alam – Asep
  3. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Mulyati Arifin
  4. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Hoirul
  5. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Sunardi
  6. Kelas 1 – Bersahabat dengan IPA – Sani R
  7. Kelas 1 – Senang Belajar IPA – Rositawaty
  8. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Sri
  9. Kelas 1 – Ilmu Pengetahuan Alam – Sholehudin
e. Matematika
  1. Kelas 1 – Pintar Matematika – Irwan
  2. Kelas 1 – Matematika – Dian Permana
  3. Kelas 1 – Matematika – Irwan
  4. Kelas 1 – Matematika – Lusia
  5. Kelas 1 – Matematika – Wakino
  6. Kelas 1 – Senang Matematika – Buchori
  7. Kelas 1 – Matematika – Dwi Priyo Utomo
  8. Kelas 1 – Dunia Matematika – Kismianti
  9. Kelas 1 – Matematika – Djaelani
  10. Kelas 1 – Matematika – Purnomosidi
Kelas 2:
a. Bahasa Indonesia
  1. Kelas 2 – Belajar Bahasa Indonesia – Ismail
  2. Kelas 2 – Bahasa Indonesia – Iskandar
  3. Kelas 2 – Aku Bisa Bahasa Indonesia – Yeti
  4. Kelas 2 – Bahasa Indonesia – Sri Hapsari
  5. Kelas 2 – Bina Bahasa Indonesia – Simin
  6. Kelas 2 – Bahasa Indonesia – Samidi
  7. Kelas 2 – Bahasa Indonesia – Titiek Tri Indrijaningsih
  8. Kelas 2 – Aku Bangga Bahasa Indonesia – Ismoyo
  9. Kelas 2 – Cinta Berbahasa Indonesia – Tri
  10. Kelas 2 – Indahnya Bahasa Indonesia – Suyatno
  11. Kelas 2 – Bahasa Indonesia – Umri Nur’aini
b. PKn
  1. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Sumarni
  2. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Halili
  3. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Nuruddin
  4. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Sri Sadiman
  5. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Novida
  6. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Sutedjo
  7. Kelas 2 – Pendidikan Kewarganegaraan – Agus Sri Mulyanto dkk
  8. Kelas 2 – Bangga Menjadi Insan Pancasila – Sarjan
c. IPS
  1. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Sutrisno
  2. Kelas 2 – Mengenal Lingkungan Sekitar Nurhadi
  3. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Suranti
  4. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Sri Mulyaningsih
  5. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Radjiman
  6. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Jatmiko dan Dwi
  7. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Susanti
  8. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Wida Widianti
  9. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Kuswanto
  10. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Sosial – Tri Jaya Suranto
d. IPA
  1. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Sarjan
  2. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Wiwik
  3. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Mulyati Arifin
  4. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Poppy
  5. Kelas 2 – Sains Ilmu Pengetahuan Alam – Sularmi
  6. Kelas 2 – Asyiknya Belajar Ilmu Pengetahuan Alam – Suyatman
  7. Kelas 2 – Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam – Rositawaty
  8. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Syaeful
  9. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Heri Sulistyanto
  10. Kelas 2 – Ilmu Pengetahuan Alam – Sri Purwati
e. Matematika
  1. Kelas 2 – Matematika – Mastiting Sumarmi
  2. Kelas 2 – Pintar Matematika – Irwan
  3. Kelas 2 – Matematika – Permana
  4. Kelas 2 – Matematika – Fatkulanam
  5. Kelas 2 – Matematika – Tridayat
  6. Kelas 2 – Gemar Matematika – Sumanto
  7. Kelas 2 – Matematika – Dwi Priyo
  8. Kelas 2 – Matematika – Burhan Mustaqim
  9. Kelas 2 – Matematika – Buchori
  10. Kelas 2 – Matematika – Purnomosidi
Kelas 3 :
a. Bahasa Indonesia
c. IPS
d. IPA

  1. BSE CTL Matematika Kelas 7 download
  2. BSE CTL Matematika Kelas 8 download
  3. BSE CTL Matematika Kelas 9 download
Literatur berbahasa Inggris juga ada (terutama bagi yang masih menempuh S1, S2 or S3 dan semuanya gratis) sedot aja semua nggak rugi kok, oyi ?
  1. A Course in Universal Algebra
  2. A First Course in Linear Algebra
  3. A Geometric Review of Linear Algebra
  4. Alg_Complete
  5. Algebra and Number Theory A. Baker
  6. Algebra Cheat Sheet
  7. Algebraic Curves
  8. Algebraic Logic
  9. Algebraic Number Theory
  10. Algebra Review
  11. Algebra fracs
  12. An Algebra Refresher
  13. Elementary Linear Algebra
  14. fourier
  15. Fundamentals of Linear Algebra
  16. Geometric Algebra Primer – Suter – 2003
  17. Introduction to Algebraic Varieties
  18. Introduction To Continuum Mechanics Revised Edition
  19. Introduction To Vectors And Tensors Vol. 1
  20. Introduction To Vectors And Tensors Vol. 2
  21. LecturesOnAppliedMathLinearAlgebra
  22. Linear Algebra Theory And Applications
  23. Porous Elasticity Textbook
  24. Problems in Algebraic Combinatoric
  25. Workbook in Higher Algebra
  26. Algebra Review in Ten Lessons
  27. A Course In Algebraic Number Theory
  28. A Tour of Triangle Geometry
  29. Computational Geometry
  30. Notes on Coarse Geometry
  31. Threedimensional Geometry
  32. Lecture Notes on Algebra and Trigonometry
  33. Probability Theory
  34. Right triangle trigonometry
  35. Trigonometric equations
  36. Trigonometry Notes By Steven Sy
  37. A Calculus Refresher
  38. Basic Calculus Refresher
  39. CalcIulus Complete (1)
  40. CalcuIus Complete (2)
  41. Calculus Made Easy Thompson
  42. Calculus MIT
  43. Calculus Refresher, version 2008.4
Refreshing dulu, baca-baca novel Trilogi Laskar Pelangi karya Andea Hirata …
  1. Laskar Pelangi
  2. Sang Pemimpi
  3. Edensor

SOAL-SOAL MATEMATIKA

Soal-soal Matematika


Soal-soal berikut dibuat sendiri oleh Admin (dibuat dengan Program Scienceword dan di convert ke PDF dengan Program doPDF v.7.). Contens di Publis dengan status Free Copas,  Bagi yang membutuhkan silahkan download …… bila butuh file dalam format Scienceword silahkan pesan dan dilayani via email.
Selamat men-download dan mengembangkannya … semoga soal-soal ini menjadikan inspirasi buat anda ….
  1. Lingkaran
  2. Bilangan Pecahan
  3. Bilangan Bulat
  4. Teorema Pythagoras
  5. SPLDV
  6. Relasi dan Fungsi
  7. Persamaan Garis Lurus
  8. Perkalian Dua Buah Suku Dua
  9. Penjumlahan dan Pengurangan Suku sejenis
  10. Pemfaktoran
  11. Pecahan Bentuk Aljabar
  12. Kesebangunan
  13. Statistika
  14. Bangun Ruang Sisi Lengkung
PREDIKSI UN 2012
  1. prediksi-un-2012-mat-41
  2. Prediksi UN Matematika 2012
  3. Pengayaan UN 2012 Math
  4. PREDIKSI UN 2012 SESUAI SKL DAN KISI-3
  5. Soal dan Pembahasan UN Mat 2012 Lengkap

SOAL-SOAL OSN SD DAN PEMBAHASAN
  1. OSN Soal Eksplorasi dan Pembahasan
  2. OSN Soal Isian Singkat dan Pembahasan
  3. OSN Soal Uraian dan Pembahasan

Bahan Belajar Jelang UKG Online




Bahan Belajar Jelang UKG Online

Menurut persepsi kami setelah menelaah kisi-kisi UKG yang terdiri atas 30% Kompetensi Pedagogik dan 70% Kompetensi Profesional, ternyata banyak kecocokan dengan materi yang terapat pada modul-modul BERMUTU yang diterbitkan oleh PPPPTK, untuk itu bagi rekan-rekan guru silahkan googling untuk mencari PPPPTK masing-masing dan mengunduh kumpulan modul BERMUTU yang terdapat disana.
Untuk Mata Pelajaran Matematika silahkan download Modul-modul BERMUTU dibawah ini :
A. MODUL BERMUTU 2009 (Sumber : P4TK Matematika)
  1. Pembelajaran soal cerita SD Download
  2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bil. Cacah di SD   Download
  3. Geometri Datar dan Ruang di SD   Download
  4. Strategi Pembelajaran Matematika SD (Gabungan)   Download
  5. PPengukuran Luas B. Datar dan Volume B. Ruang di SD   Download
  6. Pengembangan Silabus dan RPP Matematika di SD   Download
  7. Pembelajaran Tematik di SD   Download
  8. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Pecahan di SD  Download
  9. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran SD  Download
  10. Kapita Selekta Pemb. Bil. di Kelas 7 & 9 SMP   Download
  11. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar di Kelas VII SMP   Download
  12. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar Kelas VIII SMP   Download
  13. Kapita Selekta Pemb Statistika & Peluang   Download
  14. Kapita Selekta Pemb Geometri Ruang di SMP   Download
  15. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar Kelas VII di SMP   Download
  16. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar Kelas VIII & IX di SMP   Download
  17. Model_modelpembelajaranMatematikaSMP   Download
  18. Teknik Pengembangan Silabus & RPP Matematika SMP   Download
  19. Pemanfaatan Komputer sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP Download
  20. Penilaian Hasil Belajar Matematika yang Mengacu Standar Penilaian SMP    Download
B. MODUL BERMUTU  2010 (Sumber : P4TK Matematika)
  1. Penggunaan Internet dalam Pembelajaran Matematika di SD Download
  2. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD   Download
  3. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD   Download
  4. Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan di SD   Download
  5. Penggunaan Program Pengolah Kata untuk Penyiapan Bahan Ajar Matematika SD   Download
  6. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes Dalam Pembelajaran Matematika di SD   Download
  7. Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Kelas I SD   Download
  8. Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD  Download
  9. Penilitian Tindakan Kelas (PTK)  Download
  10. Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SMP   Download
  11. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik di SMP   Download
  12. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika di SMP   Download
  13. Penggunaan Internet dalam Pembelajaran Matematika di SMP   Download
  14. Penggunaan Program Pengolah Kata untuk Penyiapan Bahan Ajar Matematika SMP   Download
  15. Penyusunan Instrumen Tes Pilihan Ganda Dalam Pembelajaran Matematika di SMP  Download
  16. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP download
  17. Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Bangun Datar di SMP download
  18. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Kajian Aljabar di SMP   Download
  19. Penyusunan Proposal PTK SMP 2   Download
C. MODUL BERMUTU 2011 (Sumber : P4TK Matematika)
  1. Pengembangan dan pengelolaan Bank Soal di KKG/MGMP  Download
  2. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SD/SMP   Download
  3. Pemanfaatan Program Presentasi Sebagai Media Pembelajaran Matematika di SD/SMP   Download
  4. Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di SD   Download
  5. Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Terkecil di SD   Download
  6. Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika di SD   Download
  7. Pemanfaatan Matematika Rekreasi dalam Pembelajaran Matematika di SD   Download
  8. Pengelolaan Kelas dan Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika di SD   Download
  9. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Matematika di SD   Download
  10. Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Matematika SD   Download
  11. Analisa Hasil Ulangan Matematika dan Tindak Lanjutnya di SMP   Download
  12. Instrumentasi Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP -Belajar dari PISA dan TIMSS  Download
  13. Pemanfaatan Program Pengolah Angka untuk Pengolahan Nilai dan Analisa Butir Soal di SD/SMP   Download
  14. Eksplorasi Program Pengolah Angka Sebagai Media Pembelajaran Matematika di SMP   Download
  15. Pemanfaatan Internet untuk Media Pencari dan Publikasi Konten Pembelajaran Matematika di SD/SMP   Download
  16. Pembelajaran Kesebangunan di SMP   Download
  17. Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di SMP   Download.
  18. Pemanfaatan Matematika Rekreasi dalam Pembelajaran Matematika di SMP   Download
  19. Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Matematika SMP   Download
      Khusus SMA dan SMK (Sumber : P4TK Matematika)
D. MODUL FASILITASI KKG/MGMP  (Sumber : P4TK Matematika)
  1. Soal cerita Matematika SD
  2. Penentuan rumus suku n barisan bil polinom
  3. penjumlahan pecahan sd
  4. Penelitian Tindakan kelas SD
  5. Permasalahan Jarak waktu kecepatan
  6. Pengenalan bangun datar dan sifat-sifatnya
  7. Pengenalan bangun ruang dan sifat-sifatnya
  8. Silabus dan RPP
  9. Pembelajaran matematika kontekstual
  10. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
  11. SI dan SK SMP Optimalisasi Tujuan
  12. Standar Penilaian Pendidikan
  13. Permasalahan pembelajaran geometri datar
  14. Permasalahan pembelajaram geometri ruang smp
  15. Pembelajaran statsitik peluang
  16. Pengolahan nilai hasil belajar matematika dg Ms Excel
  17. Pendekatan Kooperatif STAD
  18. diagnosis kesulitan belajar matematika smp
  19. Bhs Inggris matematika SMP
  20. Pembelajaran Fungsi
  21. Pembelajaran Statistika
  22. Barisan
Untuk Mata Pelajaran IPA silahkan download Modul-modul BERMUTU dibawah ini :
  1. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
  2. Mengkaji SK dan KD IPA
  3. Penilaian Hasil Belajar
  4. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
  5. Materi dan Sifatnya
  6. Kegunaan Bahan Kimia dalam Kehidupan
  7. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA
  8. Bentuk-Bentuk Energi dan Perubahannya
  9. Bumi dan Alam Semesta
  10. Keterampilan Berpikir Kompleks dan Implikasinya dalam Pembelajaran Fisika
  11. Tata Surya SMP
  12. Materi dan Perubahannya
Untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia silahkan download Modul-modul BERMUTU dibawah ini :
  1. Pembelajaran Menulis – MGMP
  2. Pembelajaran Mendengarkan – MGMP
  3. Pembelajaran Membaca – MGMP
  4. Pembelajaran Berbicara – MGMP
  5. Metodologi Pembelajaran – MGMP
  6. Media – MGMP
  7. Kesastraan – MGMP
  8. Kebahasaan – MGMP
  9. Kajian Kritis – MGMP
  10. Penilaian – MGMP
Untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris silahkan download Modul-modul BERMUTU dibawah ini :
  1. TEACHING SPEAKING
  2. TEACHING READING
  3. TEACHING MIXED ABILITY CLASSES
  4. TEACHING LISTENING
  5. MATERIALS DEVELOPMENT
  6. LANGUAGE ASSESSMENT
  7. INTRODUCTION TO GENRE BASED APPROACH
  8. INSTRUCTIONAL MEDIA
  9. DESIGNING LESSON PLAN
  10. TEACHING WRITING
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
  1. BEBERAPA HASIL PENELITIAN PEMB KOOPERATIF
  2. FAQ tentang PTK
  3. Jenis Penelitian dan Perbedaannya (Sumardyono)
  4. Menetapkan dan Merumuskan Masalah PTK
Ebook modul BERMUTU ini koleksi yang kami miliki, mohon maaf untuk mata pelajaran yang lain, kami sudah mengunjungi tapi tidak tersedia modul BERMUTUnya.
Silahkan diunduh mungkin ada manfaatnya sebagai bahan referensi, terima kasih.

Jumat, 25 Mei 2012

Keajaiban Pada Unta





Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.

Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni
unta.

Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut:
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ

Artinya : "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan." (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)

Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.


Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.


Kebanyakan makanan di
gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.

Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.


Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.


Marilah kita renungkan semua
ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.

Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.


Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Al-quran:
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا

Artinya : "Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan – Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaahaa, 20:98)

Sumber : http://sains.artikelislami.com/2011/06/keajaiban-penciptaan-pada-unta.html